Tambahan pupuk itu diberikan setelah Pemkab Temanggung mengajukan permintaan penambahan alokasi pupuk untuk Desember ini. Lokasi pupuk untuk petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, ditambah 3.000 ton. Tambahan tersebut untuk mencukupi kebutuhan pupuk selama musim tanam Desember.
Kemarin, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Pertanian Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Temanggung, Harnani Imtikhandari mengatakan tambahan 3.000 ton pupuk itu terdiri dari pupuk urea sebanyak 1.000 ton, Za sebanyak 200 ton, NPK Phonska sebanyak 1.300 ton, dan SP 36 sebanyak 500 ton.
“Tambahan ini melalui SK Kepala Dintan Pangan dan Hortikultura Provinsi Jateng tertanggal 1 Desember 2014, lalu ditindaklanjuti dengan SK Kepala Distanbunhut Temanggung untuk alokasi di setiap kecamatan,“ kata Harnani.
Tambahan pupuk itu diberikan setelah Pemkab Temanggung mengajukan permintaan penambahan alokasi pupuk untuk Desember ini. Pasalnya, persediaan pupuk di daerah itu sudah sangat minim sehingga kurang mencukupi kebutuhan pupuk untuk musim tanam ini.
“Sebelumnya, berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 74 tahun 2013, Kabupaten Temanggung mendapat alokasi pupuk pertanian sebanyak 19.422 ton urea, 2.500 ton pupuk SP-36, 8.041 ton pupuk ZA, 7.822 ton pupuk NPK, dan 12.224 pupuk organik. Kuota tersebut berkurang 20 persen-40 persen dari kuota sebelumnya.
Sekitar September, Temang gung mendapat tambahan alokasi pupuk lagi. Dengan demikian, kuota pupuk untuk 2014 menjadi 26.122 ton pupuk urea, 3.884 ton pupuk SP-36, 11.971 ton pupuk ZA, 10.246 ton pupuk NPK, dan 19.666 ton pupuk organik.
Dari alokasi pupuk 2014 tersebut, hingga November telah terserap 94 persen untuk pupuk urea. Pupuk SP-36 sudah terserap 100,9 persen, pupuk ZA terserap 91,26 persen, pupuk NPK terserap 100,48 persen, dan pupuk petroganik terserap 55,99 persen.Harga cabai bertahan Di bagian lain, harapan kaum ibu rumah tangga, yaitu harga cabai segera normal. Itu tampaknya tidak akan terjadi untuk beberapa pekan ini. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah memprediksi harga cabai masih tetap tinggi hingga akhir tahun ini.
“Sebetulnya harga cabai sudah naik sejak dua bulan yang lalu. Kenaikan harga terjadi karena saat ini bukan merupakan musim panen cabai,“ ujar Kepala Disperindag Jateng Edison P Ambarura, di Semarang, Jateng, kemarin.
Diperkirakan harga cabai bertahan disebabkan pada akhir tahun merupakan libur panjang sehingga tingkat konsumsi masyarakat semakin tinggi.
“Saat menjelang libur Natal dan Tahun Baru seperti ini memang harga sejumlah komoditas biasanya mengalami kenaikan karena permintaan masyarakat cukup tinggi,“ kilah Edison.
Upaya pedagang menormalkan harga dilakukan dengan mendatangkan komodi tas tersebut dari luar daerah bahkan luar Jawa. Pasokan itu diharapkan mampu menekan harga cabai. “Memang sejumlah sentra penghasil cabai di Jateng mengalami penurunan jumlah produksi sehingga berdampak pada seluruh pasar di Jateng,“ kata Edison lagi.
Salah satu pedagang cabai di Pasar Johar, Semarang, Yadi mengatakan saat ini sudah memesan cabai dari Sulawesi. “Saat ini harga cabai merah besar sekitar Rp70 ribu/kg. Dengan harga yang terlalu tinggi memang jumlah pembeli menjadi berkurang,“ katanya. Menurut Yadi, cabai yang didatangkan dari Sulawesi tersebut seharga Rp55 ribu/ kg. (HT/N-2) Media Indonesia, 17/12/2014, halaman 12
Travel Eksekutif Pekanbaru Pariaman
-
Perusahaan yang menyediakan travel eksekutif dari Kota Pekanbaru Menuju
Pariaman tentunya sudah banyak. Kali ini melalui situs WartaPancasila.com
akan memp...
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar