Google Adsense

Pemerintah Diminta Kelola Kemiri Sunan

Jumat, 02 Januari 2015

PEMERINTAH diminta fokus mengembangkan pohon kemiri sunan sebagai energi pengganti karena murah, ramah lingkungan, dan berdaya ekonomis tinggi. Itu pun sejalan dengan program pemerintah ketahanan energi masa mendatang.
Demikian kesimpulan sarase han bertema Kemiri sunan substitution energy yang digelar tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), petani, PT Jasa Marga, dan R20 Indonesia, di Depok, Jawa Barat, kemarin.

Ahli mesin yang juga Kepala Departemen of Mechanical Engineering ITB Iman Reksowardojo mengatakan kadar polusi dari pembakaran solar kemiri sunan jauh lebih rendah ketimbang solar fosil. Bahkan jika dibandingkan dengan pohon jarak pagar, minyak biosolar kemiri sunan mampu menghasilkan kekuatan tarikan lebih baik pada mesin ken daraan dan mesin genset pembangkit listrik.
Namun, kata dia, kendala tim peneliti ITB saat ini ialah mi nimnya dukungan pemerintah untuk melakukan riset lanjutan pembuatan mesin-mesin itu agar berjalan lebih halus. Karena itu, ia bersama tim peneliti ITB akan mengusulkan kepada Kementerian Ener gi dan Sumber Daya Mine ral (ESDM), pengembangan energi kemiri sunan.

Pakar ekologi ITB Achmad Sjarmidi menyatakan penting bagi pemerintah, terutama Kementerian ESDM, untuk me mi kirkan energi masa depan yang bisa diandalkan dan murni dari pohon lokal. “Apalagi kemiri sunan juga merupa kan jenis pohon asli Nusantara yang terbukti mampu menyediakan ketersediaan air pada tanah sehingga ramah lingkungan,” papar dia.

Direktur R20 Indonesia Bu di Santoso mengaku sudah mendapatkan tawaran mesin pengolahan kemiri sunan untuk diproses menjadi minyak biosolar dari pemerintah Jerman. Namun, ia menolak tawaran karena harga mesinnya mahal, yakni Rp3 miliar, dan tidak ada proses alih teknologi.

“Se baik nya mesin pengolahan nya dibuat orang-orang In donesia.” Pemerintah pun, menurut Budi, mesti mengambil langkah cepat karena di sejumlah tempat seperti Nusa Tenggara Timur, Pulau Buru, serta Pulau Bangka, pohon kemiri sunan akan memasuki masa panen pada tahun depan. (Fat/H-2) Media Indonesia, 13/12/2014, halaman 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Lainnya