PENJARAHAN mi nyak yang marak terjadi di wilayah Jambi dan Sumatra Selatan pada pertengahan tahun lalu menyebabkan ruas pipa minyak milik Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) PT Pertamina berhenti sementara.Alhasil, disetopnya aktivitas pipa ini sempat menganggu keamanan pasokan energi nasional.
Tidak bisa dipungkiri, gangguan keamanan di daerah operasi hulu migas memang masih menjadi tantangan tersendiri bagi Kontraktor KKS. Apalagi, bisnis hulu minyak dan gas bumi (migas) memiliki karakter padat modal, padat teknologi dan berisiko tinggi.Maka dari itu, isu keamanan menjadi isu krusial bagi bisnis ini.
Gangguan keamanan merupakan salah satu faktor non teknis penyebab target produksi migas nasional tidak tercapai. Otomatis, gangguan dan ancaman keamanan terhadap operasional industri hulu migas seperti penjarahan minyak, akan berdampak pada kerugian negara. Pasalnya, sektor migas merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar dengan kontribusi sekitar 30 persen terhadap penerimaan negara. Selain itu, sektor ini juga memasok energi dan menggerakkan roda perekonomian dengan melibatkan sektor lain yang menunjang kegiatan hulu migas.