BULOG Subdivre Cirebon, Jawa Barat, tidak akan salurkan beras untuk rakyat miskin (raskin) pada November dan Desember mendatang. Jatah raskin sudah habis, sehingga jika terjadi lonjakan harga, bakal ditekan dengan operasi pasar. “November dan Desember mendatang sudah tidak ada lagi alokasi raskin yang disalurkan,” kata Kepala Subdivre Bulog Cirebon, Yayat Hidayat, kemarin.
Oktober ini merupakan bulan terakhir penyaluran raskin di wilayah Cirebon. Tidak disalurkannya raskin untuk November dan Desember disebabkan alokasi untuk dua bulan tersebut sudah dikucurkan pada Februari dan Maret lalu, saat terjadi bencana banjir.
“Untuk saat ini, kami belum mendapatkan instruksi apakah akan ada penyaluran raskin tambahan untuk November dan Desember,” kata Yayat. Penyerapan beras yang dilakukan Bulog Subdivre Cirebon pun saat ini terus berkurang, yaitu hanya berkisar antara 50 ton dan 60 ton per hari. Padahal, saat puncak musim panen rendeng (musim penghujan), penyerapan Bulog Subdivre Cirebon mencapai 1.000 ton per hari.
Oleh karena itu, harga beras pada dua bulan mendatang diperkirakan akan semakin tinggi. Yayat pun mengaku akan melakukan operasi pasar untuk meredam harga beras. Sementara itu, dari Malang, Jawa Timur, pemerintah setempat optimistis mempertahankan surplus beras kendati terpaan kekeringan menurunkan produktivitas panen padi. Saat ini, berdasar data riil, panen padi selama Januari sampai dengan September 2014 baru mencapai 242.232 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemkab Malang Tomie Herawanto kemarin, mengatakan yakin bisa mencapai produksi 461.291 ton beras seperti tahun lalu. Jumlah itu berarti surplus 49.178 ton. (UL/BN/N-2) Sumber : Media Indonesia, 21/10/2014, Halaman : 12
Travel Eksekutif Pekanbaru Pariaman
-
Perusahaan yang menyediakan travel eksekutif dari Kota Pekanbaru Menuju
Pariaman tentunya sudah banyak. Kali ini melalui situs WartaPancasila.com
akan memp...
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar