MEGA terduduk di depan Ruang Emerald, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat. Ia sahabat Gayatri Wailissa, 18, peraih Kick Andy's Young Hero 2014 yang berpulang Kamis (23/10). Mereka dipertemukan saat SMP. Namun, di SMA mereka dipisahkan jarak. Gayatri sekolah di SMAN 25 Ambon, sedangkan Mega pindah ke Jakarta.
Dengan terbata-bata, Mega berkisah dua bulan terakhir komunikasi telepon terputus akibat kesibukan masing-masing.“Saya bahkan tidak tahu kalau Gayatri ada di Jakarta,“ cerita Mega. Sehari sebelum Gayatri menghembuskan napas terakhir, Mega mengaku sempat menemani sebelum orangtuanya datang dari Ambon. Saat itu Gayatri tidak mengucapkan sepatah kata apa pun karena sudah koma.
“Padahal, dari SMP sampai sekarang, Gayatri tidak pernah menceritakan punya penyakit atau mengeluh sakit,“ ungkap Mega.Bertahan ketika di-bully Masyarakat mengenal sosok Gayatri dari tayangan Kick Andy di Metro TV atau dari berita kematiannya yang mengejutkan.Ia istimewa karena menguasai 14 bahasa dan eksis di berbagai ajang internasional. Namun, bagi Mega, juga seorang kawannya bernama Tyas, Gayatri berjasa buat menularkan kepercayaan diri ketika kerap dipojokkan.
“Kami dari keluarga sederhana, di bawah rata-rata murid lain.Kami sering dikerjai. Pernah bangku Gayatri diumpetin sampai ia harus mengangkat bangku dari ruangan lain. Tapi Gayatri terus memotivasi saya dan Tyas supaya kuat dan membuktikan kami bisa bertahan,“ ujarnya.
Jasad Gayatri telah dipindahkan dari RS Adhi Waluyo yang sempat merawatnya empat hari, ke RSPAD, Jumat (24/10), dikabarkan untuk keperluan visum. Jenazah diantar mobil ambulans putih diiringi pihak keluarga yang menumpang Suzuki APV hijau tua bernomor TNI 99205 V.
Kepada wartawan, Dedy Darwis Wailissa, ayah Gayatri, berujar singkat, sebelum terjatuh, tak sadarkan diri lalu dinyatakan koma, Gayatri sedang berolahraga. Sang ayah--yang menurut Gayatri pada tayangan Kick Andy ialah pedagang karya kaligrafi kaki lima--berujar jenazah akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Ambon.
Saat dikonfirmasi terkait dengan penyebab pasti kematian Gayatri, tidak ada satu pun pihak RS Adhi Waluyo yang bersedia dimintai keterangan. “Saya enggak berani bilang apa-apa, takut ditegur atasan,“ ucap salah satu petugas keamanan sembari menunjukkan selebaran tentang larangan memberi pernyataan dari Direktur RS, Migot NS.
Sang pahlawan muda yang menjadi delegasi anak pada Konferensi Asia-Pasifik 2013 di Nepal serta Juara Nasional Pemilihan Tunas Muda Pemimpin Indonesia 2013 itu telah berpulang, meninggalkan inspirasi tentang pencapaian luar biasa anak dari keluarga biasa. (DA/M-1) Media Indonesia, 25/10/2014, Halaman : 2
Travel Eksekutif Pekanbaru Pariaman
-
Perusahaan yang menyediakan travel eksekutif dari Kota Pekanbaru Menuju
Pariaman tentunya sudah banyak. Kali ini melalui situs WartaPancasila.com
akan memp...
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar