Google Adsense

Banjir Melanda Wilayah Jatim

Senin, 15 Desember 2014

Banjir membuat 70 rumah di empat desa tergenang dengan ketinggian hingga 60 sentimeter. BANJIR bandang ter jadi di sejumlah wi layah di Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir. Warga diminta mewaspadai banjir susulan.

Di Bojonegoro, misalnya, kerugian materi akibat banjir bandang melanda empat desa di Kecamatan Malo diperkirakan mencapai Rp 150juta. Itu terjadi setelah sebuah jembatan penghubung antardesa terputus dan tanggul penahan tanah sepanjang 40 meter jebol diterjang air bah.

Camat Malo, Gunawan, kemarin, mengatakan banjir bandang terjadi akibat hujan deras sejak Kamis (4/12) dan merusak sejumlah fasilitas umum. Banjir membuat 70 rumah di empat desa tergenang dengan ketinggian hingga 60 sentimeter. Gunawan sudah meminta warga tetap waspada dengan kemungkinan banjir susulan.

Di Desa Gayam, Kecamatan Gayam, Bojonegoro, tanggul dan embung penampungan air di proyek Engineering Procurement and Construction (EPC)-5 di kawasan ladang migas Banyu Urip, Blok Cepu, jebol akibat luapan air hujan Sabtu (6/12). Air kemudian merendam tanaman pertanian padi.Saat ini, aparat desa setempat sedang mendata lahan dan tanaman warga yang rusak tersebut untuk segera diajukan ke perusahaan pengelola migas.

Di Tuban, pada hari yang sama, tanggul saluran pembuangan Jambon di Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban, juga jebol di dua titik akibat terjangan banjir bandang.

Tidak hanya itu, banjir yang dipicu hujan lebat itu memutus ruas jalan penghubung antarkecamatan.Jalan di Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, terendam banjir bercampur lumpur.Pengguna jalan tidak berani melintas dan memilih jalan memutar dengan jarak tempuh yang lebih jauh. Di Klaten, Jawa Tengah, upaya antisipasi banjir dilakukan dengan menormalisasi empat sungai. Pemkab Klaten tahun ini menganggarkan dana sekitar Rp690 juta.

Normalisasi sungai itu, kata Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Klaten Harjaka, kemarin, dilakukan dengan pengerukan sedimen dan perbaikan tanggul kritis.Sungai yang dinormalisasi ialah Kali Ujung di Desa Kadibolo, Kali Deleran di Desa Cucukan, Kali Balong di Desa Cawas, serta Sungai Dengkeng di Desa Cawas dan Desa Pacing.Terisolasi Selain banjir, hujan telah memicu longsor. Seperti yang terjadi di Banjar Petapan, Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali, saat tebing setinggi 7 meter longsor.

Akibat longsor itu, puluhan keluarga sempat terisolasi sekitar 6 jam karena akses jalan terhalang oleh tumpukan tanah dan batang pepohonan yang tumbang.“Tebingnya tiba-tiba ambles karena hujan deras,“ ujar Wayan Jamu, warga setempat, kemarin.

Warga dibantu anggota Polsek dan anggota Koramil Banjarangkan yang dikoordinasikan Camat Banjarangkan Komang Gede Wisnuadi kemudian membuka jalan yang tertutup itu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, juga mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kemungkinan bencana longsor susulan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio, kemarin, mengungkapkan telah membuka Posko BPBD selama 24 jam sebagai pusat pelaporan dan informasi bencana. Pekan lalu ada 25 titik longsor yang terjadi di enam kecamatan dengan kerugian Rp260 juta.(JS/RS/LD/N-2) Media Indonesia, 08/12/2014, halaman 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Lainnya