LEMBAGA penelitian dan perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangsih lebih besar untuk pembangunan daerah ter tinggal melalui transmigrasi. Hal itu dikemu kakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, saat penandatanganan naskah kesepahaman bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan empat perguruan tinggi di Indonesia, di Jakarta, kemarin.
“Tujuannya untuk menyinergikan program dan kegiatan para pihak dalam rangka meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan di bidang ketransmigrasian,“ ujarnya. Empat universitas yang ikut dalam kegiatan tersebut ialah Universitas Trisakti, UPN Ve teran Jakarta, UPN Veteran Jawa Timur, dan Universitas Lancang Kuning Riau.
Ia menjelaskan lebih lanjut, pemerintah saat ini sedang merancang kebijakan dan strategi pembangunan transmigrasi berbasis kawasan sebagai pusat pembangunan baru.
Untuk itu, lanjut dia, NKB dapat ditindak lanjuti oleh para pihak sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam bentuk kerja nyata.
“Diharapkan, pembangunan wilayah trans migrasi tidak semata berbasis spesialisasi dan komoditas unggulan tertentu, tetapi juga pemberdayaan masyarakat di kawasan terse but,“ ucap Marwan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (P2KTrans) Jamaluddien Malik berharap, dengan adanya kerja sama tersebut, pihaknya dapat mempercepat pembangunan desa dan daerah tertinggal berbasis transmigrasi melalui teknologi.
“Bersama dengan Universitas dan LIPI, kami akan membangun kawasan pusat-pusat pertum buhan di daerah baru dengan pengembangan teknologi,“ papar Jamaluddien.
Dia menyebutkan terdapat berbagai bidang seperti perkebunan dan perikanan yang da pat dikawinkan dengan teknologi guna me maksimalkan perluasan area transmigrasi. “Sehingga daerah transmigrasi bisa dimak simalkan sumber daya alamnya, dan tinggi produksinya,“ ujar Jamaluddien. (*/P-4) Media Indonesia, 13/12/2014, halaman 5
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar