MENTERI Perdagangan Rachmat Gobel membidik target nilai ekspor meningkat 300 persen dalam lima tahun ke depan. Ia tidak ingin pelemahan ekonomi global dijadikan alasan kinerja ekspor ikut mengendur.
“Mau ekonomi dunia kayak apa, saya mesti hidup. Menteri harus be Rp ikir bagaimana caranya harus dibuat optimistis,” ujar Rachmat di Jakarta, akhir pekan lalu. Untuk itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memetakan pasar dan produk potensial untuk bersaing dalam perdagangan global. Upaya itu ditopang dengan mendorong penguatan produksi berbasis sumber daya domestik.
Caranya, memperkuat penetrasi produk ‘made in Indonesia’ seperti yang dilakukan Tiongkok.
“Mempromosikan merek sendiri itu agak lama, lebih baik mempromosikan made in Indonesia. Jadi kita harus bangun made in Indonesia baru di belakangnya ikut merek-merek yang kita perkenalkan ke luar. Kalau cuma satu berat juga, ongkosnya gede,” tuturnya.
Untuk itu, selain melalui promosi dan keikutsertaan dalam pameran bertaraf internasional, lanjut dia, promosi hasil produk dalam negeri harus terkoneksi dengan promosi wisata.
Rachmat mengungkapkan salah satu produk ekspor potensial ialah mebel dan produk kerajinan. Dalam lima tahun ke depan angka ekspornya dibidik naik menjadi US$5 miliar (sekitar Rp 60 triliun) per tahun. Saat ini baru sekitar US$1,7 miliar ( Rp 20,4 triliun) per tahun.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto meng apresiasi langkah yang dilakukan pemerintah. Salah satunya melalui peran aktif pemerintah yang berdiskusi dengan dunia usaha. Untuk itu, dunia usaha berkomitmen mendukung program pemerintah untuk menggenjot ekspor. (Wib/E-3) Media Indonesia, 3/11/2014, halaman 18
Travel Eksekutif Pekanbaru Pariaman
-
Perusahaan yang menyediakan travel eksekutif dari Kota Pekanbaru Menuju
Pariaman tentunya sudah banyak. Kali ini melalui situs WartaPancasila.com
akan memp...
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar