Ketiga proyek pelabuhan didanai via penerbitan obligasi valas US$1 miliar. INDONESIA Port Corporati on (IPC) atau PT Pelindo II (persero) akan memulai pembangunan tiga proyek pelabuhan pada 2015. Nilai ketiga proyek itu diperkirakan di atas Rp5 triliun.
Ketiga proyek pelabuhan itu ialah pelabuhan Sorong, Papua Barat, pelabuhan Tanjung ApiApi, Sumatra Selatan, dan pelabuhan Kijing, Kalimantan Barat.“(Ketiga pelabuhan) itu dibangun pada kuartal III tahun depan,“ ujar Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin.
Ia menerangkan pelabuhan Sorong direncanakan memiliki kapasitas 600 ribu teus. Untuk itu, pembangunan pelabuhan tersebut akan memakan lahan seluas 7.500 hektare (ha). Nilai investasi pelabuhan Sorong itu dikalkulasi mencapai Rp2 triliun. Kemudian, pembangunan pelabuhan Tanjung Api-Api dilakukan melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Pelindo II dan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan.
Sementara itu, investasi pembangunan pelabuhan Kijing, Kalimantan Barat, mencapai Rp3 triliun. “Kendala perizinan sudah selesai. Artinya lahan sudah bebas termasuk untuk reklamasi,“ ujar Lino. Untuk merealisasikan rencana kerja itu, menurut Lino, perseroan akan menerbitkan obligasi valas (bond) senilai US$1 miliar atau Rp12 triliun. Jika tidak ada aral melintang, perseroan akan menerbitkan surat utang itu pada April 2020. Obligasi valas itu bertenor 2,5 tahun.
“Dana obligasi sekitar Rp12 triliun cukup untuk membiayai tiga pelabuhan itu. Jadi, tidak perlu mengombinasikannya dengan pinjaman perbankan,“ tuturnya. Lino mengungkapkan perseroan telah mendapatkan fasilitas pinjaman perbankan senilai US$1 miliar, atau Rp12 triliun. Besaran utang itu didapat dari konsorsium bank yang meliputi Deutsche Bank, ANZ, BTMU, SMBC, Mizuho, Societe Generale, dan UOB.
Akan tetapi, perseroan akan memakai pinjaman itu pada proyek-proyek dalam rangka ikut menurunkan biaya logistik nasional, seperti pembangunan proyek New Priok Tahap I Container Terminal 1.
Di samping merancangkan proyek pelabuhan, menurut Lino, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp6 triliun. Ia menambahkan Pelindo II menargetkan laba sebesar Rp2,5 triliun, atau naik 25% jika dibandingkan dengan proyeksi tahun ini Rp2 triliun. Sementara itu, aset ditargetkan mencapai Rp40 triliun.KA Pelabuhan Priok Menteri BUMN Rini M Soemarno sebelumnya menginstruksikan Pelindo II bekerja sama dengan PT KAI untuk melakukan percepatan pembangunan jalur kereta api menuju Pelabuhan Tanjung Priok.Penyediaan infrastruktur kereta api sangat mendesak karena menjadi tulang punggung konektivitas perdagangan ekonomi.
“Saya minta PT KAI dan Pelindo II bekerja sama melakukan percepatan pembangunan jalur kereta api ke Pelabuhan Priok,“ ujar Rini pada pertemuan antara KAI dan Pelindo II yang difasilitasi Kementerian BUMN Wacana pembangunan kereta pelabuhan itu sudah muncul sejak 2012. Akan tetapi, rencana itu belum dapat dieksekusi karena terkendala oleh berbagai hal terutama soal lahan. (Ant/E-5) Media Indonesia, 1/11/2014, halaman 18
Travel Eksekutif Pekanbaru Pariaman
-
Perusahaan yang menyediakan travel eksekutif dari Kota Pekanbaru Menuju
Pariaman tentunya sudah banyak. Kali ini melalui situs WartaPancasila.com
akan memp...
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar