Google Adsense

Percepat Penaikan Harga BBM

Senin, 03 November 2014

Pengumuman penaikan harga BBM sebaiknya dilakukan secara dadakan untuk mempersempit ruang gerak spekulan. Pembangunan Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, hanya menghabiskan Rp5,6 triliun. Pembangunan MRT hanya Rp27 triliun. Itu kecil bila dibandingkan dengan subsidi BBM yang Rp250 triliun.

BERBAGAI kalangan mendesak pemerintah untuk segera menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Percepatan itu penting demi mencegah munculnya spekulan yang memainkan harga-harga serta menimbun BBM bersubsidi.

“Secepatnya (penaikan harga BBM) harus diumumkan agar tidak semakin banyak spekulan. Namun, sebaiknya pengumuman dilakukan dadakan agar tidak ada waktu bagi para spekulan menimbun BBM,“ kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Franky Sibarani ketika dihubungi, kemarin.

Namun, tukas dia, kendati pengumuman penaikan harga BBM dilakukan secara dadakan, pemerintah harus memastikan seluruh program kompensasi kepada masyarakat siap dijalankan. Kekhawatiran Franky beralasan. Begitu awal pekan ini Menko Perekonomian Sofyan Djalil memastikan pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum 1 Januari 2015, sejumlah harga kebutuhan pokok mulai naik.

Di Pasar Senen dan Palmerah, Jakarta, harga sayuran dan telur naik 10 persen dalam tiga hari terakhir. Di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, sejak Kamis (30/10), harga beras naik 25 persen, dari Rp8.000 per kilogram menjadi Rp10 ribu per kilogram. Kenaikan harga beras juga terjadi di sejumlah pasar tradisional di Malang, Jawa Timur.

“Kami khawatir kenaikan harga beras akan mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan lainnya sehingga dapat mengganggu kelangsungan hidup keluarga kami,“ tutur Anita Nainggolan, 26, warga Tarutung.

Selain kenaikan harga, indikasi mulai munculnya spekulan juga tampak pada tingginya permintaan BBM bersubsidi di se jumlah daerah, seperti di Makassar, Malang, dan Pangkalpinang.

Hingga saat ini, pemerintah belum menentukan berapa dan kapan penaikan harga BBM dilakukan. Kendati demikian, pemerintah memastikan bahwa bantalan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan miskin berupa kartu Indonesia sehat, kartu Indonesia pintar, serta kartu keluarga sejahtera siap diluncurkan besok (3/11). Infrastruktur dan warga miskin Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti juga meminta pemerintah segera mengumumkan penaikan harga BBM.

“Dalam satu minggu ini kalau bisa. Setelah itu, pemerintah tinggal menyesuaikan untuk menjaga stabilitas suplai dan harga, khususnya makanan mentah dan makanan jadi karena inflasi di sektor tersebut 38 persen. “ Ia menilai kenaikan harga barang kebutuhan menjelang penaikan harga BBM wajar belaka. “Akan tetapi, kalau penaikan harga BBM subsidi ditunda-tunda, tidak bagus karena semakin menekan harga.“

Pengamat ekonomi Tony Prasetiantono menilai penaikan harga BBM akan disikapi rasional oleh masyarakat asal pemerintah mampu mengalihkan subsidi ke infrastruktur dan masyarakat miskin. “Subsidi BBM yang mencapai Rp250 triliun dapat dialihkan Rp100 triliun untuk infrastruktur dan Rp150 triliun untuk rakyat miskin.“

Ia mencontohkan pembangunan Bandara Kualanamu, Sumut, hanya butuh Rp5,6 triliun. Pembangunan MRT hanya Rp27 triliun.“Itu kecil bila dibandingkan dengan subsidi BBM.“ (Ids/Dro/JH/BN/LN/RF/X-3) Media Indonesia, 2/11/2014, halaman 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Lainnya