Google Adsense

90 Mata Air di Tuban Mulai Mengering

Jumat, 31 Oktober 2014

SEDIKITNYA 90 dari total 150 sumber mata air di sepanjang kawasan pegunungan kapur di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, debitnya menyusut hingga 40% dari volume normal. Kondisi yang membuat ka wasan sepanjang pegunungan kapur itu darurat kekeringan.

Sejumlah sumber mata air dengan debit menurun drastis di antaranya sendang (mata air) Jipeng dan Ngabuk di Kecamatan Kerek, mata air Trunggo di Kecamatan Merakurak, sendang Maibit, Ngerong, dan mata air Beron di Kecamatan Rengel.

Bahkan, sejumlah mata juga telah mengering, di antaranya, sumber mata air Sundulan, sendang Joko Tarub di Desa Sumberagung, dan sendang Pacar di Kecamatan Plumpang. Termasuk, mata air Kerawak di Kecamatan Montong, dan sendang Sukosari di Soko.

Taslim, 47, warga Desa Sum beragung, Kecamatan Plumpang, mengatakan setiap musim kemarau sejak lima tahun terakhir dua mata air yang ada di desanya sudah tidak mengeluarkan air.

Padahal, dahulu bisa untuk mengolah lahan pertanian di sekitar kampungnya. “Bisa untuk menanam padi setahun dua kali,“ ungkapnya.
Edy Toyibi, pemerhati lingkungan hidup di Tuban, mengatakan menurunnya debit mata air di sepanjang kawasan karst (pegunungan kapur) disebabkan kerusakan hutan. Kemudian diperparah dengan pertambangan liar.

Kemarau yang belum berakhir juga menyebabkan debit air Waduk Tilong di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus menyusut. Kondisi itu mengancam pasokan air ke 1.548 areal persawahan yang selama ini diairi air Tilong yang tersebar di lima desa, yakni Oelnasi, Fatukanutu, Manufui, Tasipah, dan Noelbaki.

Penyusutan air bendungan mencapai lebih dari 8 juta meter kubik, sedangkan kapasitas tampung normal ialah 17 juta meter kubik.
Di Pamekasan, Madura, kekeringan menyebabkan warga tiga dusun di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, antre di satu sumur untuk mendapatkan air bersih. Warga menunggu hingga beberapa jam untuk mendapatkan jatah air, karena persediaan air di sumur yang berada di Dusun Sumberanyar yang biasanya digunakan untuk menyiram tembakau juga sudah mulai menipis. (YK/PO/MG/N-2) Media Indonesia, 31/10/2014, Halaman : 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Lainnya