Google Adsense

Rupiah dan Saham Bergerak Positif

Sabtu, 25 Oktober 2014

Tim ekonomi kabinet harus mampu menciptakan kondisi yang positif agar pelaku usaha mendapatkan kepastian. IQBAL MUSYAFFA S EJUMLAH kalangan optimistis tim ekonomi kabinet Presiden Joko Widodo dapat menjaga momentum membaiknya kondisi perekonomian di Tanah Air. Karena itu, para pelaku usaha sangat mendukung pemerintahan baru yang komit untuk membenahi infrastruktur dan iklim investasi.

Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Sri Adiningsih, kondisi yang positif itu dapat memicu penguatan saham dan rupiah. “Kini fluktuasi indeks saham dan rupiah itu bukan dipengaruhi faktor kabinet, tetapi faktor eksternal seperti perkembangan ekonomi Tiongkok dan kondisi keuangan di Eropa,“ kata Sri, kemarin.

Sri berkeyakinan tren rupiah dan indeks saham akan terus menguat. “Apalagi jika kabinet diisi oleh orang yang kompeten.Tren penguatan indeks dan rupiah berlanjut. Saya berharap tim ekonomi di kabinet dapat memanfaatkan momentum yang sangat bagus ini.“ Sementara itu, Chief Economist Bank Mandiri Destry Damayanti mengakui pada awalnya pelaku pasar kecewa Presiden yang menunda-nunda pengumuman para menteri.

“Politik itu masalah nonfundamental. Kini satu per satu mulai clear tetapi pasar kan menunggu siapa tim ekonomi kabinet,“ ujar Destry seusai International Financial Inclusion Forum 2014 di Hotel Grand Hyatt Jakarta, kemarin. Ke depan Destry berharap suasana politik semakin kondusif dengan tidak ada lagi persaingan sengit antarkubu di parlemen. “Ekonomi Indonesia sangat terbuka dengan banyaknya arus dana asing sehingga memberi dampak terhadap rupiah. Sulit rupiah kembali ke level 11.500 per dolar AS.“

Dirut Bank Mandiri Budi G Sadikin menambahkan tim ekonomi kabinet dapat menciptakan kondisi positif yang sesuai dengan potensi ekonomi.

“Negara kita ini besar dengan populasi di peringkat 4 dan produk domestik bruto sudah di urutan 16. Seharusnya bisa lebih potensinya. Saya pikir banyak orang pintar yang mampu merealisasikan,“ tandas Budi. Jalankan kebijakan Kemarin indeks harga saham gabungan berada di level 5.103,51 atau menguat 29,19 poin (0,57 persen) seiring menguatnya ekspektasi di dalam negeri.

Menurut Head of Research KSK Financial Group David Cornelis, sikap Presiden Jokowi yang meminta rekomendasi dari KPK dan PPATK untuk menyeleksi calon menteri menuai respons positif.

“Pelaku pasar mendukung langkah Jokowi untuk memperoleh pejabat yang bebas korupsi. Artinya, pengusaha sudah mengetahui jelas pagarpagarnya,“ ungkap David. Di Bursa Efek Indonesia tercatat transaksi perdagangan saham sebanyak 193.959 kali dengan volume 3,67 miliar lembar senilai Rp4,32 triliun.Adapun indeks saham di bursa Hang Seng melemah 70,79 poin (0,30persen), Nikkei turun 56,61 poin (0,37persen), dan Straits Times menguat 33,76 poin (1,05persen). Berbeda dengan indeks saham, nilai rupiah kemarin melemah 40 poin menjadi 12.053 per dolar AS dibandingkan posisi Rabu (22/10) 12.013.

“Penguatan dolar AS di pasar global membebani rupiah.Dolar AS menguat setelah inflasi di AS meningkat seiring berakhirnya pembelian obligasi the Fed,“ jelas analis keuangan dari Monex Investindo Futures Zulfirman Basir.

Zulfirman menyatakan investor tetap mengambil posisi wait and see terhadap susunan kabinet Jokowi-JK yang akan bekerja lima tahun ke depan. “Pelaku usaha menginginkan presiden menjalankan kebijakan reformasi struktural untuk mendorong perekonomian,“ kata Zulfirman. (Ire/ Bow/Ant/X-4) Media Indonesia, 24/10/2014, Halaman : 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Lainnya